Dewan Ini Tolak Honorer Rohil di Rumahkan

Habib Noor

BAGANSIAPIAPI - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rokan Hilir, dari Komisi B Habib Nur mengaku prihatin dengan langkah dan wacana yang akan diambil pemerintah daerah untuk merumahkan tenaga honorer di Rohil.

Wacana memberikan masa istirahat kerja bagi tenaga honorer di lingkungan pemerintah daerah itu, pasca devisitnya anggaran Kabupaten Rohil. Penurunan APBD Rohil dampak Dana Bagi Hasil (DBH) yang juga turun drastis, membuat pemerintah daerah melakukan banyak cara untuk menyelamatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Langkah untuk menghemat pengeluaran pun dikeluarkan oleh daerah, dengan target penghematan anggaran daerah yang keluar. Target untuk memperkecil pengeluaran ke hal yang tidak prioritas, diharap nantinya akan mengumpulkan banyak dana untuk diarahkan ke bidang pembangunan. Salah satu cara daerah untuk menghemat anggaran adalah, dengan meinverintasi dan memverifikasi tenaga honor.

Hal ini menurut Habib Nur, Selasa (26/7)  bukan sebagai solusi jitu untuk menghemat anggaran. Diakui Habib, selama ini dana daerah cukup tergerus untuk membayar gaji tenaga honor yang mencapai angka 3.000 lebih.

Jika dilakukan pemecatan tenaga honor untuk merampingkan pengeluaran tambah Habib, itu sebagai langkah yang kurang tepat.

“Itu bukan solusi, ada 3.000 ribu lebih tenaga honor di Rohil ini, jika mereka dipecat dari pekerjaannya, memang daerah telah mengambil keputusan untuk menyelamatkan keuangan daerah. Akan tetapi selesai satu masalah maka akan timbul masalah yang lain,” pungkas Habib.

Jika memang wacana daerah untuk memberhentikan tenaga honor agar menyelamatkan anggaran, legislator Rohil ini memberi saran lebih daerah melakukan pengurangan pembayaran gaji.

“Misalkan satu tenaga honor itu digaji Rp700 ribu perbulan, kan bisa dikurangi saja menjadi Rp600 atau Rp650 ribu saja per bulan. Itu baru menurut saya solusi sementara menjelang anggaran APBD kita naik lagi. Dari pada melakukan pemberhentian malah akan banyak timbul tindak kriminal nantinya,” tutup Habib.(adv/DPRD)