BAGANSIAPIAPI - Hujan yang kerap terjadi sering menyebabkan sejumlah wilayah pertanian dilanda banjir sehingga menyebabkan rusaknya tanaman. Kondisi seperti ini menyebabkan bencana bagi para petani karena akhirnya gagal panen.
Krismanto, anggota DPRD Rohil dari Komisi B, kamis (17/11) menilai, dengan keadaan seperti ini ia rasa perlu Pemerintah Daerah melakukan penganggaran untuk membantu petani agar terlepas dari jebakan gagal panen.
Ia merasa miris ketika di beberapa wilayah, seperti di Suak Air Hitam dan wilayah lainnya, petani padi lahan kering di wilayah tersebut gagal total dan tak bisa menuai panen akhir tahun ini.
Karena musim hujan yang terus menerus, sehingga menenggelamkan lahan pertanian mereka membuat petani akhir tahun ini merugi yang tidak sedikit. Mayoritas petani yang hanya menggantungkan kehidupan ekonominya dari bertani padi, kata Krismanto, musim hujan ini mendatangkan banyak kerugian.
“Dari laporan yang kami terima langsung dari masyarakat petani, kerusakan padi mencapai 90 persen. Kerusakan diakibatkan banjir dan membuat buah padi membusuk, memang ada yang bisa diambil tapi kualitas berasnya tidak begitu baik,” tambah Krismanto lagi.
Jika saja, kata Krismanto lagi, di bidang pertanian ada menganggarkan dana untuk antisipasi kerusakan pada lahan pertanian dikarenakan faktor alam, sehingga bisa membantu petani untuk kembali menanam padi di lahannya itu.
Target petani dengan sekali panen bisa untuk menanam kembali dari bibit unggul hasil panen yang telah disemai, jika kerusakan diakibatkan oleh banjir yang terjadi saat ini membuat sisa bibit juga hancur.
“Petani itu mengeluh masalah bibit yang tidak ada lagi, karena memang panen yang ada pun tidak mencukupi untuk kebutuhan makan sehari-hari, apa lagi mau untuk menanam lagi. Jadi harapan kami, berharap ada bantuan dari dinas terkait, untuk antisipasi masalah bibit ini,” pungkas Krismanto.(adv/DPRD)