BAGANSIAPIAPI - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rokan Hilir Tatang Hartono memanfaatkan masa reses dengan optimal mungkin guna menjemput aspirasi masyarakat. Reses di Kecamatan Pekaitan, pada umumnya masyarakat pekaitan menharapkan kepada Pemerintah untuk memproiritaskan pembangunan jalan poros sebagai jalur alternatif penghubung dan mendambakan adanya PKS guna menunjang sektor ekonomi.
“Ini sudah menjadi agenda rutin kita sebagai anggota DPRD Rohil, Kita ingin berdialog secara lansung apa saja yang menjadi keluhan bagi masyarakat, dan nantinya akan kita bahas bersama untuk kita jadikan proritas demi kesejahteraan masyarakat kita untuk desanya,” Ungkap Tatang Hanrtono. belum lama ini.
Dalam pelaksanaan Reses di Kecamatan Pekaitan, pada umumnya masyarakat pekaitan menharapkan kepada Pemerintah untuk memproiritaskan pebangunan jalan poros sebagai jalur alternatif penghubung antara untuk kelancaran pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ada di Kecamatan pekaitan.
Tak hanya itu, aspirasi yang diterima, Masyarakat Kecamatan Pekaitan juga mendambakan adanya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menginggat mayoritas penduduk yang ada di daerah terebut merupaka petani sawit, selain itu juga untuk menunjang nilai jual sawit yang sering menurun akibat jarak yang jauh untuk penjualan.
"masyarakat berharap kepada pemkab Rohil agar mempermudah izin usaha bagi pengusaha yang ingin mendirikan PKS di Kecamatan Pekaitan, degan adanya PKS di nilai jual cukup tinggi dan petani bisa terbantu. jadi hal seperti ini yang harus kita gesa bersama pemerintah Daerah," Ungkap Politisi Partai Golkar ini.
Masyarakat juga mengharapkan adanya pasokan listrik untuk tiap-tiap desa yang ada di kecamatan Pekaitan. sementara listrik yang ada hanya sebatas pemukiman padat penduduk, dan belum sampai ke pelosok-pelosok desa yang ada di Kecamatan Pekaitan.
Tidak hanyan di Kecamatan Pekaitan saja, dibeberapa kecamatan yang ada di daerah pilihan (dapil) 1 memiliki permasalahan yang sama, dan beberapa daerah juga mengharapkan fasilaitas sekolah agar bisa diperbaiki. baik dari segi bangunan sekolah juga dari kekurngan tenaga pendidik.
Dikatakannya, di daerah Sinaboi juga kekurangan guru pendidik yang beragama budha.
"Menginggat di salah satu sekolah Sinaboi mayoritas siswanya 60 persen beragama Budha, sementara itu guru pendidik yang beragama Budha kurang. maka dari itu kepala sekolah mengharapkan kepada pemerintah agar bisa menyediakan guru yang beragama budha," papar Tatang Hartono.
Sambung Tatang, jadi kalau ada mata pelajaran islam, murid yang beragama Budha boleh keluar, dan begitu juga sebaliknya, mata pelajaran budha murid yang beragama isalam boleh keluar. ini permasalahan yang akan kita sampaikan kepada Pemerintah Daerah Rohil nantinya, tegas Tatang. (adv/DPRD)