BEIJING - Militer China diketahui telah mengerahkan sistem rudal canggih ke pulau sengketa di Laut China Selatan. Pentagon Amerika Serikat (AS) mengaku tengah memantau erat hal itu.
Pengerahan rudal canggih oleh China ke kawasan sengketa itu dilaporkan Fox News yang mengutip citra satelit sipil.
Gambar dari ImageSat International, menunjukkan dua baterai sistem rudal dikerahkan China ke Woody Island, bagian dari Kepulauan Paracel di Laut Cina Selatan. Woody Island juga diklaim oleh Taiwan dan Vietnam.
Juru bicara Pentagon, Bill Urban, memastikan AS memantau pengerahan rudal canggih oleh Beijing tersebut.”Meskipun saya tidak bisa mengomentari hal-hal yang berkaitan dengan intelijen, kami memantau ini sangat erat,” katanya, seperti dikutip Reuters, Rabu (17/2).
Laporan pengerahan rudal oleh Chna itu muncul di saat Presiden AS; Barack Obama dan para pemimpin ASEAN melakukan pertemuan puncak di California.
Pada konferensi pers setelah pertemuan puncak itu, Obama mengatakan bahwa dia dan para pemimpin ASEAN membahas hal-hal untuk meredakan ketegangan di Laut China Selatan. Semua pihak setuju bahwa setiap sengketa wilayah harus diselesaikan secara damai dan melalui proses hukum.
Menurut data citra satelit, rudal China tiba di Woody Island selama seminggu terakhir. Sebelum rudal tiba, pantai di pulau sengketa itu telah diskosongkan sejak 3 Februari 2016. Namun, rudal baru terlihat pada 14 Februari 2016.
AS masih berusaha mengkonfirmasi akurasi foto citra satelit itu. Dari foto citra satelit, ruda canggih yang dikerahkan China diduga jenis rudal HQ-9. Rudal itu mampu melesat sejauh 200 km dan bisa membahayakan pesawat terbang baik sipil atau militer yang berada di dekatnya.
Meski demikian, China belum mengkonfirmasi laporan pengerahan rudal canggih itu. China selama ini mengklaim hampir 90 persen kawasan Laut China Selatan. Namun, Malaysia, Vietnam, Filipina, Brunei dan Taiwan juga sama-sama mengklaim sebagian wilayah kaya itu.(red.ar)