BAGANSIAPIAPI - Dengan adanya aksi penebangan hutan mangrove di wilayah bibir pantai perairan Rohil oleh oknum maupun masyarakat yang kesadarannya akan pentingnya hutan tersebut masih kurang, membuat berbagai lapisan masyarakat bereaksi.
Berhubung saat ini bibir pantai di wilayah perairan Rohil mengalami erosi hebat karena wilayah pantai terkikis oleh gelombang laut. Saat ini beberapa titik yang dianggap dan membahayakan telah dilakukan perbaikan dengan cara dibangun benteng. Fungsi hutan mangrove sangat penting mengingat ia menjadi benteng alami untuk menahan erosi.
Salah satu anggota DPRD Rohil Abu Khoiri mengatakan, masyarakat agar jangan menebang hutan mangrove yang berada dibibir pantai. Menurutnya, hutan mangrove merupakan aset yang sangat penting untuk menahan nutrisi air laut.
“Hutan mangrove merupakan aset yang sangat penting bagi masyarakat, baik yang memiliki profesi sebagai petani maupun nelayan. Hutan mangrove juga menjadi tempat menangkap berbagai kerang dan udang,” kata Abu Khoiri. Rabu (2/11)
Ia juga meminta kepada masyarakat yang berada di perairan laut Rohil untuk tetap menjaga kelangsungan hutan peremajaan pantai tersebut. Sejauh ini katanya hutan mangrove telah banyak dikonversi menjadi areal perkebunan dan pertambakan.
Padahal, pemerintah sudah melarang melakukan aktifitas pembukaan lahan yang berada di pinggiran hutan mangroove, larangan melakukan eksplorasi terhadap hutan mangrove tidak pernah digubris oleh masyarakat atau oknum pengusaha. Akibatnya, dengan pembabatan hutan mangrove akan mengakibatkan peran hutan sebagai benteng alami tidak lagi dapat menahan masuknya air laut.
Ketua Komisi A ini juga mengharapkan, pemerintah harus memperhatikan pembabatan hutan mangrove karena akan mengakibatkan pendapatan nelayan menjadi menurun karena hasil ikan semakin lama semakin sedikit karena habitat ikan sudah rusak berat.(adv/DPRD)